MEMBANGKITKAN SEMANGAT HIDUP
***
Salam sejahtera sahabat semua. Cukup lama saya tidak menyapa Anda
melalui tulisan-tulisan saya karena akhir-akhir ini banyak tugas
membuat makalah. Jadi, saya tetap menulis, namun tulisannya bukan untuk
diposting di sini. Sebelum melanjutkan artikel yang lalu, tentang
bagaimana kita membulatkan tekad kemudian bertawakkal, saya akan
mengulas bagaimana agar hidup kita tetap bersemangat. Semoga apa yang
diuraikan berikut ini bermanfaat.
Ada seorang rekan pembaca yang bertanya melalui e-mail, “Pak Agus,
bagaimana caranya membangkitkan semangat hidup?” Rekan saya tersebut
berkisah bahwa ia sering keliru memaknai sebuah hadits yang berbunyi, “Beramallah
untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya, dan
beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”. Ia beranggapan bahwa buat apa bekerja keras meraih kesuksesan dunia kalau pada akhirnya kita juga akan mati.
Ya, memang benar kita akan mati, tapi bukan berarti kita menjadi
bersikap apatis seperti itu. Pada suatu saat nanti maut pasti akan
menjemput, dan berakhirlah kontrak hidup kita di dunia ini. Namun jika
hal ini menjadikan kita kehilangan semangat untuk berjuang dan bekerja
keras untuk mewujudkan cita-cita kita, atau paling tidak berusaha agar
kita bisa meraih kehidupan yang lebih baik maka menurut saya pemahaman
seperti itu agak kurang tepat. Saya tidak menyalahkan, tetapi hanya
menyayangkan.
Akhirat memang harus kita dapatkan, namun dunia juga tidak boleh
kita abaikan. Dan yang paling ideal adalah kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Semua orang pasti menghendaki kedua hal tersebut. Jadi ada
keseimbangan dalam hidup ini. Di samping bekerja keras untuk urusan
dunia, di sisi lain kita juga tidak melupakan ibadah kita kepada Tuhan.
Kita tidak mementingkan dunia saja, tapi kita juga tetap ingat kepada
Allah SWT, dan sadar betul kewajiban kita kepada-Nya. Dengan memahami
pentingnya keseimbangan hidup tersebut, kita akan memiliki sebuah
semangat untuk menjalani hidup ini dengan dinamis, optimis dan bahagia.
Ada beberapa hal yang dapat membangkitkan semangat hidup, antara lain:
1. Tahu apa hakekat sebenarnya hidup ini.
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk
apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh
perenungan yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu.
Jika Anda seorang muslim, pasti Anda pernah mendengar atau membaca
firman Alla SWT dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyaat ayat 56 yang
artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Mengabdi/beribadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Tidak
ibadah yang kaitannya dengan urusan akhirat saja, namun semua ikhtiar
dan kerja keras kita dalam hidup ini adalah ibadah. Selama apa yang
kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut, itu
pun bernilai ibadah. Kita berusaha membahagiakan dan mencukupi
kebutuhan keluarga kita, itu juga ibadah. Yang penting dari awal kita
niatkan apa pun usaha kita hanya untuk mencari keridhaan-Nya, dan kita
pun harus seimbang dalam mengerjakan urusan dunia dan amalan akhirat.
Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk
mengerjakan semua pekerjaan dan urusan kita dengan cara yang terbaik.
Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena
niat akan menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2. Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian atau cita-cita, namun hanya sedikit yang
berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah realitas fisik. Banyak
orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu
atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau. Apa yang
sebenarnya yang mereka inginkan. Kebenyakan orang hanya menjalankan
hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit kenyamanan yang
mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah impiannya. Mereka takut
membuat sedikit perbedaan karena khawatir kenyamanan itu akan hilang.
Semua orang pasti memiliki potensi yang luar biasa; dan
keluarbiasaan itu baru akan tergali secara maksimal jika kita sudah
bisa keluar dari penjara mental kita. Jika kita sudah menemukan profesi
yang paling tepat dengan panggilan jiwa kita maka kita akan lebih mudah
mengaktualisasikan potensi diri kita yang sebenarnya. Dengan itu kita
mendedikasikan hidup untuk kehidupan ini; mempersembahkan yang terbaik
yang bisa kita berikan untuk peradaban manusia yang sedang kita jalani
saat ini.
Banyak orang berbakat yang terjerat borgol emas. Mereka sebenarnya
bisa melakukan hal yang lebih, tapi mereka tidak berani melakukan hal
yang berbeda atau keluar dari zona nyaman. Banyak orang yang sebenarnya
bakatnya di bidang A, namun kenyataannya ia bekerja di bidang C. Ia
tidak berani keluar dari pofesinya yang sekarang karena tidak adanya
jaminan penghasilan jika ia benar-benar keluar. Akhirnya ia merasa
kehidupannya bagai di penjara, pekerjaannya mengurung ia seperti di
sangkar emas. Tidak salah lagi, bukan potensi terdahsyat yang keluar
dari dirinya, namun semua itu seakan menjadi rutinitas agar ada nasi
yang bisa dimakan hari ini, besok dan seterusnya.
Jika Anda ingin kehidupan Anda penuh semangat dan bahagia maka
temukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan kejarlah hal itu. Semua
butuh perjuangan dan kerja keras, tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Tapi ada hal yang harus Anda tahu: tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin dalam hidup ini selama kita mau mencoba dan berusaha. Kadang
kita takut melakukan kesalahan atau lebih mendengar kata orang lain
yang menyurutkan tekad kita. Jika memang kita sudah memiliki impian
yang pantas diperjuangkan, teruslah berjuang untuk mewujudkannya,
meskipun banyak proses dan ujian yang harus kita lewati.
3. Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Anda orang
yang jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah
memiliki rumah, hotel, vila atau real estate di berbagai
penjuru kota masih belum puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta
rupiah sudah merasa kaya, namun ada juga orang yang sudah punya
tabungan, deposito, saham atau asset investasi lainnya masih merasa
kurang. Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu
ingin lebih banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya.
Kabar buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi
keinginannya.
Orang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung,
dan sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat
dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanya yang tidak dimiliki, mana
mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua
yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita.
Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita.
Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak
lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Ada pun sesuatu yang
kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita
untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah
kecewa, apalagi putus asa.
4. Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum kepada
orang lain maka orang lain pun akan tersenyum kepada kita. Kita tidak
sengaja menginjak kaki orang, mungkin bisa saja orang itu akan marah.
Kita memberi sedekah (100 ribu misalnya) pada seorang pengemis, pasti
si pengemis akan gembira luar biasa seakan itu sebuah mimpi, dan
untaian kalimat doa pun keluar dari mulutnya untuk kebaikan kita. Kita
marah, orang di sekitar kita pasti menjauh. Di tempat ramai tiba-tiba
kita tertawa sendiri tanpa sebab yang masuk akal, mungkin kita akan
disangka gila. Jadi, semua perbuatan (aksi) yang kita lakukan akan
menimbulkan efek atau reaksi. Dan efek atau reaksi yang muncul sesuai
dengan hukum tabur-tuai. Seperti jika kita menanam padi, bisa
dipastikan yang akan tumbuh juga padi. Namun jika kita menanam rumput
maka yang akan tumbuh juga rumput. Kalau kita mengharap padi yang akan
tumbuh maka kita harus segera bangun dari mimpi buruk.
Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan
akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka
kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat
dan bernilai saja. Dengan demikian, bisa dipastikan efek yang akan
kembali kepada kita juga hal-hal yang baik. Tidak ada yang sia-sia
dalam hidup ini jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Sekecil apa
pun yang kita lakukan akan dinilai oleh malaikat pencatat amal.
Balasannya tidak saja di dunia, tetapi juga kelak di akhirat. Jika kita
ingin rekapan catatan amal tersebut isinya bagus maka kita pun harus
selalu menjaga agar setiap perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan
terbaik. Waktu kita adalah aset terpenting setelah nafas/oksigen maka
kita harus mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas
manfaatnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya
pantang sia-sia.
Dengan menyadari empat hal tersebut maka akan sulit bagi kita untuk
tidak bersemangat. Mungkin keadaan Anda saat ini sedang tidak
menyenangkan, tapi bukankah kita bisa merubahnya menjadi sebaliknya
dengan aksi kita selanjutnya; dengan respon kita terhadap keadaan
tersebut. Jika kekasih meninggalkan kita, bukankah kita bisa cari yang
lain lagi. Jika kita di PHK, bukankah kita bisa cari pekerjaan lain
yang lebih baik atau membuka usaha sendiri. Jika orang lain tidak
menghargai kita, bukankah masih banyak orang yang jauh lebih baik yang
bisa menjadi sahabat sejati kita. Demikian seterusnya; selalu ada
solusi untuk tiap masalah. Kita hanya perlu tetap bersemangat, optimis
dan menjernihkan pikiran agar respon dan aksi kita benar-benar efektif
dan efisien.
Salam semangat!
No comments:
Post a Comment